Kamis, 28 Mei 2009

Simple past, complicated future

Friendship
Are inside the heart
So no matter how rarely we see each other
you would alwys be remembered...

Ini adalah salah satu tulisan keren yang ditulis oleh seorang abang. tulisan ini uda sukses bikin gue :dikit aja loh bang: *tersenyum* :catet, di-kiiit: lol
tulisan ini gw post ulang dari pisbuknya si abang, atas ijin dari si Abang tentunyaa.. tujuannya adalah karena gue ingin berbagi tentang indahnya persahabatan sama orang-orang. fyi, makhluk-makhluk yang diceritakan di cerita ini sudah lama sekali saling tak bersua, sejak mereka lulus SD, sampei akhirnya Kanjeng Pisbuk mengumpulkan mereka kembali di tahun 2009. kisaran 10an taun keknya..

hayuk ah, baca aja ahh~

Baru-baru ini saya menemukan beberapa teman SD yang sudah lama saya cari-cari. Keadaan setelah tsunami dan kepergian saya dari kota kelahiran saya membuat bentuk pencarian itu sedikit rumit. Tapi berkat salah satu situs jejaring sosial di dunia maya (enyahlah kalian yang mengusulkan situs ini diharamkan) akhirnya saya menemukan beberapa sahabat masa kecil yang, entahlah, perasaan saya agak bercampur aduk. Mengingat lagi belasan tahun silam memunculkan banyak potongan-potongan adegan di kepala saya, yang tidak ada spesialnya mungkin di mata orang lain, tapi bagi kami itu unik. Kami masa itu adalah bibit-bibit kami di masa sekarang. Masih teringat dulu saya bermimpi menjadi pilot. Ayah dulu sering membelikan saya majalah kedirgantaraan. Tapi tampaknya semakin dewasa kita semakin banyak melakukan kompromi-kompromi: dari pilot saya menjadi pemain layangan. Lalu cita-cita saya jatuh ke darat: menjadi pembalap formula 1. Sekarang saya hanya pelari, dan saya menyalurkan hobi itu dengan olahraga yang orang-orang sebut parkour atau freerunning. Yah paling tidak, masih berhubungan dengan kecepatan.

Anyway, banyak yang berubah dari 12 tahun yang lalu. Anak perempuan yang dulunya pemalu dan suka ngambek sekarang berubah menjadi sosok yang supel, masih malu-malu tapi jauh lebih 'gila', cinta monyetnya yang dulu mengiriminya surat yang kemudian ketahuan lalu suratnya dibacakan di depan kelas (pasti berat bagi gadis berusia 11 tahun) sekarang telah bersama orang lain, lalu ada bocah laki-laki yang dulu suka cengengesan dan hanya berani mengusili anak perempuan yang sebenarnya dia sukai, sekarang menjadi lebih terbuka dan terang-terangan menyatakan perasaannya. Lalu ada adik perempuan dari teman yang dulu hanya saya pernah dengar namanya, dan baru 12 tahun kemudian saya tahu orangnya, bicara dengannya, baca tulisan-tulisannya, berpesan pendek tentang kera sakti dan gajah, dan tergelitik tingkah lakunya.

Dan saya, well, mungkin proses yang saya alami selama 12 tahun untuk menjadi saya yang sekarang terlalu smooth sehingga saya tidak bisa mengatakan ada yang berubah. Seperti Darwin yang berteori bahwa dia ber-evolusi dari seekor kera, maka dia tidak akan ingat bagaimana dia berubah. Dia mungkin saja sedang dalam perjalanan menuju universitas tempat dia mengajar, melewati etalase pertokoan yang mengkilap, berhenti sebentar dan berpikir 'Oh mother, I look like an ape.' dan muncullah teori itu.

Okay, leave alone Darwin. Saya hanya bertanya-tanya tentang apa yang mungkin tersimpan dalam tahun-tahun yang terlupakan. Ada dua orang dari masa lampau yang menjalani kehidupannya masing-masing secara paralel.. lalu sekarang jalan mereka bersinggungan.. let's see.. ada tiga kemungkinan..
1. keduanya berpotongan dan menjauh
2. paralel (menjadi satu)
3. entahlah.. selalu ada kemungkinan lain kan

Believers may call it second chance..Sceptics may call it mere coincidence..
I think I should just call it serendipity, for now.

by. Teuku Razi

3 komentar:

  1. it's an honour to have my writing posted on your blog :)

    BalasHapus
  2. sebelumnya sory ni ikut nimbrung! Om google salah mengartikan keyword yang saya ketik (simple past), maklum... jelek-jelek gini juga cita2nya mah pengen jadi a pro-grammarian.

    entah kebetulan atau apa?!

    Zi, ternyata km eksis juga di dunia maya! hehehe,
    tp, ceritanya beneran bagus..
    klo boleh, pengen juga donk cerita ini!
    itung2 kenang2an lah dari orang yang pernah aku panggil Afgan, walaupun dia bales manggil aku Rian.. (tapi bagus lah, lebih keren dari Asep dikit. Asal jangan Rian dari Jombang aja)

    BalasHapus